Cara Terbaik untuk Menghadapi Teman Palsu

Beberapa orang berteman dengan Anda karena mereka mendapatkan sesuatu dari hubungan tersebut. Ketahui tanda-tanda teman palsu dan cara menghadapinya.
Keluarga memainkan peran penting dalam kehidupan banyak orang. Faktanya, sebuah penelitian pada tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationships menunjukkan bahwa jika menyangkut kebahagiaan dan kesehatan orang lanjut usia, persahabatan mungkin lebih penting daripada hubungan dengan anggota keluarga. Namun untuk menjadi sehat dan bahagia, Anda perlu dikelilingi oleh teman-teman yang tulus dan bukan mereka yang berpura-pura peduli dengan Anda. Anda mungkin tidak mengetahuinya, tetapi ada tanda-tanda mengenail teman palsu.
Teman palsu adalah mereka yang hanya berpura-pura menjadi teman Anda. Namun kenyataannya, mereka tidak benar-benar peduli dengan kesejahteraan Anda atau tidak memikirkan kepentingan terbaik Anda. Mereka mungkin tidak tulus, oportunistik atau hanya tertarik pada apa yang bisa mereka peroleh dari hubungan tersebut.
Cara Mengidentifikasi Teman Palsu
Anda mungkin melihat kebaikan pada setiap orang, tetapi ada juga cara untuk mengetahui apakah teman Anda palsu. Berikut beberapa tanda teman palsu:
1. Kurangnya Minat yang Tulus
Teman palsu menunjukkan sedikit ketertarikan pada hidup, perasaan atau kekhawatiran Anda. Seringkali mereka hanya membicarakan diri sendiri. Jadi, bagi mereka, ini hanya tentang aku dan diriku.
2. Komunikasi yang Tidak Konsisten
Teman palsu hanya mendekati Anda saat mereka menginginkan sesuatu dari Anda. Dan saat Anda membutuhkan dukungan, mereka tidak akan menerima telepon atau membalas pesan.
3. Dukungan Bersyarat
Teman palsu hanya akan mendukung jika hal itu menguntungkan mereka, namun tidak akan hadir saat Anda menghadapi tantangan.
4. Energi Negatif
Teman palsu mungkin membawa hal-hal negatif, drama atau kritik ke dalam hidup Anda, bukannya hal-hal positif.
5. Kecemburuan atau Persaingan
Mereka mungkin iri dengan pencapaian Anda dan mencoba bersaing dengan Anda bukannya merasa bahagia dan merayakan kesuksesan Anda.
6. Pengkhianatan terhadap Kepercayaan
Teman palsu mungkin membagikan rahasia Anda kepada orang lain meskipun Anda melarangnya. Mereka mungkin berbicara di belakang Anda atau merusak kepercayaan Anda.
7. Kurangnya Usaha
Mereka menghindari upaya untuk mempertahankan persahabatan, sering membatalkan rencana atau memprioritaskan orang lain daripada Anda.
8. Egois
Teman palsu bersifat egois dan cenderung fokus pada kebutuhannya sendiri. Mereka jarang mempertimbangkan kebutuhan Anda atau memikirkan apa yang Anda inginkan.
9. Pengurasan Energi
Menghabiskan waktu bersama mereka seringkali membuat Anda merasa lelah, bukannya bersemangat.
10. Tidak Ada Timbal Balik
Persahabatan sejati melibatkan memberi dan menerima, tapi teman palsu hanya menerima tanpa memberi imbalan apapun.
Tips Menghadapi Teman Palsu
Setelah Anda mengetahui teman palsu, Anda harus tahu apa yang harus dilakukan terhadap persahabatan tersebut. Berikut beberapa tipsnya:
1. Evaluasi Hubungan Tersebut
Renungkan dampak perilaku mereka terhadap kesejahteraan Anda dan apakah persahabatan itu layak untuk dilanjutkan.
2. Tetapkan Batasan
Tetapkan batasan sehingga Anda dapat melindungi diri dari pengaruh dan tuntutan negatif mereka.
3. Berkomunikasi
Jika Anda merasa nyaman, lakukan percakapan jujur dengan mereka mengenai kekhawatiran dan perasaan Anda.
4. Utamakan Persahabatan Sejati
Lingkaran pertemanan Anda tidak boleh penuh dengan orang-orang palsu. Jadi, fokuslah untuk membina hubungan dengan orang-orang yang benar-benar peduli pada Anda.
5. Menjauh Perlahan
Perlahan-lahan jauhkan diri Anda dari teman-teman palsu untuk meminimalkan dampaknya terhadap hidup Anda. Ingatlah Anda membutuhkan teman yang sejati dan tulus.
Saat Anda menjauhinya secara bertahap, bersandarlah pada teman sejati, keluarga atau terapis Anda untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan emosional. Anda juga harus memprioritaskan kesejahteraan Anda sendiri dengan melakukan segala sesuatu yang memberi Anda kegembiraan dan kepuasan. Yang terpenting, gunakan pengalaman tersebut untuk mengembangkan penilaian yang lebih baik dalam memilih teman dan mengenali hubungan yang tulus.